Apa itu politik...???

Apa itu Politik...???
Rebut-rebutan kekuasaan dan makan-memakan, atau perdamaian dan kesejahteraan.
Ada yang mengharamkannya...
Ada pula yang mewajibkannya...
Uraikan pendapat anda; apa dan seperti apa itu POLITIK...??

Politik itu memusingkan,,,
Yang kayak di tipi2 itu lah.

Politik dalam Islam lebih di kenal dengan nama siyasi: dimana makna yang sebenarnya dari siyasi adalah mengurusi urusan umat. kalau saat ini kita merasa politik itu membuat orang menjadi alergi mendenganrnya, bahkan ada yang mengistilahkan bahwa politik itu kotor, karena memang ada kesalahan pemahaman di kalangan masyarakat tentang makna sebenarnya dari politik (siyasi). Dalam Sistem Kapitalis yang saat ini berkuasa melalui perpanjangan tangannya yaitu demokrasi, politik tidak lebih dari sekedar perebutan kekuasaan. sehingga orientasi sitiap Parpol yang ikut dalam pemilu adalah untuk mendapatkan kekuasaan. Yang kalah akan menjadi oposisi yang terus menjegal gerak penguasa.....

Mari kita jadikan politik sebagai dengan maknanya yaitu mengurusi urusan umat, sehingga penguasa tidak disibukan dengan urusan kekuasaan mereka. Bagi yang telah berkuasa memikirkan cara untuk mempertahankan, bagi yang belum memikirman cara bagaimana mereka dapat menjadi penguasa baru. Dengan kekuasan itu menjadikan sebagai alat untuik memperkaya dan melaksanakan kepentingan individu dan partai mereka, mereka lupa pada rakyat...

Biarlah rakyat menderita yang penting perut kita kenyang, itulah yang terjadi pada pemerinyah saat ini....

Kajian Politik menurut ane selama kajian ama rekan-rekan mujahidin dan salafi, masuk dalam pembahasan mu'amalah. Karena termasuk ibadah ghoirum mahdah = ibadah tidak langsung (selain ibadah mahdah = ibadah langsung seperti syahadat, sholat, puasa, zakat, haji.)

Aturan mu'amalah:
Segala sesuatu itu dipersilahkan, sampai ada nash yang melarang.
(kebalikan dari aturan ibadah: segala sesuatu itu dilarang, kecuali yang diperintahkan. Selebihnya namanya bid'ah, bid'ah itu dholalah dan dholalah itu tempatnya di nar)

Untuk menciptakan perpolitikan yang sehat, perlu kita tinjau tentang nash yang melarang dari Qur'an dan Sunnah diantaranya:
1. Jangan mengangkat pemimpin selain dari Islam (bukan hanya agamanya, tetapi pemikirannya dan mu'amalahnya)
2. Jangan meminta bantuan pihak kafir dalam menegakkan politik 'Islami'
3. Jangan menggunakan anggaran negara untuk kepentingan pribadi
4. Dll.

Pada dasarnya saya sepakat dengan ide as syiasah seperti era Rasulullah atau Khalifah, tetapi alangkah mubazirnya jika semua komponen belum siap. Menurut saya esensi dari syiasah dalam era Rasulullah atau para sahabat itu ada pada nilai-nilai yang diangkat, bukan pada kata atau bahasa yang digunakan.

Saat saya bertanya tentang siapa yang harus ditaati dalam suatu pemerintahan?mereka menjawab, kepala negara yang sudah disepakati bersama selama tidak melanggar syari'ah Islam dan saya sepenuhnya sepakat. Dalil yang digunakan adalah Qur'an, kurang lebih artinya:
Dan taatilah Allah dan rasulNya dan ulil amri dari kamu sekalian.

Wallahu a'lam......

Buat apa berpolitik. Politik itu dekat dengan neraka. Saling jegal menjegal, sikut sini, sikut sana.... Cape deh..

Assalamu'alaikum

mungkin ini penampilan perdana saya.,ijinkanlah saya sekedar beretorika.,

jika kita bicara politik berarti kita bicara sebuah topik yang abstrak dan cukup kompleks,,banyak penafsiran mengenai politik ,, ada yang berArgumen kalo politik itu busuk, ada juga yang menganggap penting..
,,,,

kali ini saya berpendapat bahwa POLITIK ITU PERLU....

Coba bayangkan jika tidak ada politik di negara kita ,, belum tentu kita bisa merdeka,,ingat kita merdeka juga karena Politik, dan ga' mungkin ada kata "Nusantara" jika GajahMada tidak berpolitik..,iya kan..,,

Yang jadi permasalahan adalah :
1. Isi otak dan hati tiap orang berbeda-beda,,sehingga orang berfilsafat yang berbeda pula tentang politik..,.
2. Penafsiran dan pandangan yang salah terhadap arti politik yang sebenarnya..,.

Jadi Apa itu Politik ???

kalo menurut penafsiran Bang Toyib :

Politik adalah seni untuk mencapai tujuan atau keinginan yang merupakan bagian dari ilmu filsafat,

karena Seni maka dibutuhkan kretifitas cara dan kretifitas berfikir,,,....
makanya banyak cara yang berbeda-beda dalam berpolitik dan itu sah-sah saja sejauh tidak melanggar konsensus dan hukum yang ada,,

Jadi
Kesimpulan sementara : Politik adalah sebuah hal yang Mulia yang bisa dilakukan seseorang ato sekelompok orang untuk mencapai keinginannya

bersambung...............

jika tidak setuju dapat diskusi langsung dgn bang Toyib ato dapat email d alamat email hardika@ep.its.ac.id

Quote :

Politik adalah seni untuk mencapai tujuan atau keinginan yang merupakan bagian dari ilmu filsafat

Politik itu Ilmu...

Quote :

Politik adalah sebuah hal yang Mulia yang bisa dilakukan seseorang ato sekelompok orang untuk mencapai keinginannya

Yang namanya ilmu itu bersifat netral..
Akhirnya manusialah yang mewarnai ilmu tersebut menjadi hitam atau putih...
Jadi tidak selamanya busuk dan tidak selamnya juga mulia.
Tergantung untuk apa dan bagaimana ia berpolitik...

Any comment so far...???

abdurrahman_bin_auf wrote:

Kajian Politik menurut ane selama kajian ama rekan-rekan mujahidin dan salafi, masuk dalam pembahasan mu'amalah. Karena termasuk ibadah ghoirum mahdah = ibadah tidak langsung (selain ibadah mahdah = ibadah langsung seperti syahadat, sholat, puasa, zakat, haji.)

Aturan mu'amalah:
Segala sesuatu itu dipersilahkan, sampai ada nash yang melarang.
(kebalikan dari aturan ibadah: segala sesuatu itu dilarang, kecuali yang diperintahkan. Selebihnya namanya bid'ah, bid'ah itu dholalah dan dholalah itu tempatnya di nar)

Untuk menciptakan perpolitikan yang sehat, perlu kita tinjau tentang nash yang melarang dari Qur'an dan Sunnah diantaranya:
1. Jangan mengangkat pemimpin selain dari Islam (bukan hanya agamanya, tetapi pemikirannya dan mu'amalahnya)
2. Jangan meminta bantuan pihak kafir dalam menegakkan politik 'Islami'
3. Jangan menggunakan anggaran negara untuk kepentingan pribadi
4. Dll.

Pada dasarnya saya sepakat dengan ide as syiasah seperti era Rasulullah atau Khalifah, tetapi alangkah mubazirnya jika semua komponen belum siap. Menurut saya esensi dari syiasah dalam era Rasulullah atau para sahabat itu ada pada nilai-nilai yang diangkat, bukan pada kata atau bahasa yang digunakan.



Saat saya bertanya tentang siapa yang harus ditaati dalam suatu pemerintahan?mereka menjawab, kepala negara yang sudah disepakati bersama selama tidak melanggar syari'ah Islam dan saya sepenuhnya sepakat. Dalil yang digunakan adalah Qur'an, kurang lebih artinya:
Dan taatilah Allah dan rasulNya dan ulil amri dari kamu sekalian.

Wallahu a'lam......

meluruska.. mengenai "Segala sesuatu itu dipersilahkan, sampai ada nash yang melarang"
kl dr sy:
Setiap perbuatan kita harus mengikuti hukum Syara’. Allah berfirman:

Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (Al-Maidah: 45)

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (Al-Ahzab: 36)
Allahu'alam