SATU KATA!
MENOLONG PALESTINA ADALAH DENGAN MEMBUKA FRONT DAN MEMOBILISASI PASUKAN
DAN JIKA TIDAK MAKA ITU MERUPAKAN PENGKHIANATAN KEPADA ALLAH, RASULULLAH, DAN KAUM MUKMIN
Lava kebuasan Yahudi mengaliri Ghaza. Lalu lava itu menghanguskan manusia, tumbuh-tumbuhan, dan bebatuan. Darah pun mengalir dari tubuh orang tua, wanita dan anak-anak. Hingga tubuh bayi-bayi berjatuhan dan terpotong-potong
Pembantaian sangat keji tengah dilakukan oleh Yahudi. Tak ada kata yang bisa menggambarkan penjagalan yang dilakukan Yahudi itu
Namun meski semua itu terjadi, para penguasa sama sekali tidak bergeming. Mereka tidak membuka front dan tidak mengirimkan pasukan. Bahkan mereka tidak mengeluarkan sepatah pun ancaman, walau sekadar ancaman perang sekalipun!
Sesungguhnya para penguasa itu menghitung jumlah orang-orang yang mati syahid dan terluka, seakan-akan mereka menikmati apa yang mereka saksikan! Paling banter ada di antara para penguasa itu yang sekadar mengijinkan masyarakat meluapkan kemarahan mereka dengan long march atau demonstrasi. Atau ada penguasa yang sekadar memprotes, mengutuk, dan menuntut diselenggarakan pertemuan Dewan Keamanan untuk mengeluarkan resolusi atau penjelasan. Padahal ia sangat paham bahwa resolusi atau penjelasan itu tidak akan keluar kecuali terlebih dahulu dilontarkan kecaman terhadap orang yang membela diri melawan kejahatan-kejahatan Yahudi!
Apakah ada pembelaan kepada orang-orang yang terbunuh di Palestina yang tubuh mereka tercabik-cabik? Apakah pembelaan itu cukup dengan jalan memprotes, mengutuk atau menuntut penjelasan, ataupun hingga memberi ijin dilakukannya berbagai long march dan demonstrasi?! Sesungguhnya pembelaan yang benar adalah dengan membuka front, dan memobilisasi pasukan. Jika tidak, lalu apa gunanya pasukan itu ada? Apakah pasukan itu untuk melindungi mahkota dan kursi kekuasaan orang-orang yang berkhianat kepada Allah, Rasulullah, dan menghina-dinakan kaum Mukmin? Ataukah untuk melindungi orang-orang yang hanya menonton bercucurannya darah-darah suci yang juga berasal dari susuan yang suci, itu ditumpahkan? Seakan-akan apa yang berlangsung itu terjadi di ujung dunia, yang sedikit pun tidak diberi perhatian oleh para penguasa itu. Mereka itu tuli, bisu, dan buta, sehingga mereka tidak mengerti?!
Namun yang lebih menyedihkan dan lebih pahit lagi adalah bahwa para pasukan ini (pasukan kaum Muslim) hanya berleha-leha di baraknya. Bagaimana mungkin darah di urat nadi mereka tidak mendidih, padahal mereka betul-betul menyaksikan pembantaian yang membuat tubuh merinding, sedangkan pada saat yang sama dia melihat orang-orang heroic dan agung, yang dengan senjata seadanya, menghadapi musuh dengan persenjataan berat dan mengenakan pakaian permusuhan? Bagaimana bisa terjadi, pasukan itu melihat semua hal ini, namun tidak tergerak untuk membela kaumnya dan menggilas setiap penguasa yang menghalangi jalannya?! Belum cukupkah pembantaian yang terjadi ini membuat pasukan tersebut bergegas memberikan pertolongan atau meraih syahid, sehingga dituliskan lembaran-lembaran putih bersih yang menjulangkan kedudukan mereka di dalam agama dan di dunia?!
]عَدِمْنَا خَيْلَنَاإِنْ لَمْ نَجِدْهَا تُثِيْرُ النَقْعَ مَوْعِدَهَا كَدَاءُ[
Tiada guna kuda-kuda kita jika kita tidak mendapati kukunya mengepulkan debu pada waktunya
Tiada guna pasukan kita jika tidak membela Allah, Rasulullah, dan kaum Mukmin.
Tiada guna pesawat-pesawat kita jika tidak melumatkan pembunuh para Nabi dan kaum Mukmin.
Tiada guna tank-tank kita jika tidak melontarkan peluru-pelurunya membela darah orang-orang yang lemah.
Tiada guna rudal-rudal kita jika tidak bisa membungkam teriakan negara Yahudi yang tidak memelihara hubungan dengan kaum Mukmin dan tiada pula mengindahkan perjanjian.
Wahai pasukan di negeri-negeri kaum Muslim!
Para penguasa itu telah berputus asa dari akhirat sebagaimana kaum kafir telah berputus asa dari penghuni kubur. Akan tetapi Anda sekalian, bagaimana mungkin Anda sekalian tidak bisa membuka front dari Mesir, Yordania, Suria, dan Lebanon, padahal negara-negara itu mengitari negara Yahudi seperti rantai gelang yang melingkari pergelangan tangan?! Kemudian juga para tentara yang ada di Iran dan Pakistan, di mana mereka mempunyai rudal-rudal dengan daya jelajah jarak jauhnya, kenapa mereka tidak menggunakannya untuk membela penduduk Palestina?! Apakah (cukup) kemunafikan kata diikuti dengan kata lainnya tanpa pertempuran?! Apakah cukup hanya dengan statement tanpa memerlukan senjata?
Wahai kaum Muslim!
Sesungguhnya membela Palestina dan membebaskan penduduk Palestina dari ujian yang menimpa mereka tidak akan terwujud kecuali dengan membuka front dan memobilisasi pasukan
Bahkan hanya itulah satu-satunya yang akan dapat menghancurkan institusi Yahudi dan mengembalikan Palestina secara keseluruhan kepada kesatuan negeri-negeri Islam.
Para penguasa menginginkan Anda agar Anda sekalian melampiaskan kemarahan hanya dalam bentuk long march dan demonstrasi lalu masalahnya berhenti. Aktivitas long march dan demonstrasi, meski itu merupakan ekspresi yang jujur dari kemarahan Anda sekalian, akan tetapi yang pokok, Anda sekalian seharusnya mengarahkan kemarahan dengan benar dan efektif.
Sesungguhnya Hizbut Tahrir menyeru Anda untuk mengarahkan kemarahan Anda sekalian kepada para penguasa agar mereka mengerahkan pasukan ke medan pertempuran.
Jika mereka tidak melakukannya, maka arahkanlah kemarahan Anda sekalian langsung kepada pasukan agar termobilisasi untuk memerangi Yahudi dan menggilas para penguasa yang menjadi penghalang di jalannya.
Jika mereka juga tidak melakukannya, maka bulatkanlah tekad dan kesungguhan Anda sekalian untuk melakukan perubahan total dan mendirikan Khilafah yang adil dan penuh semangat juang (al khilāfah al ādilah al mujāhidah).
Jika Anda sekalian tidak melakukannya duhai sekalian manusia, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya :
﴿ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لاَ يَكُوْنُوْا أَمْثَالَكُمْ ﴾
Dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini). (TQS. Muhammad [47]: 38)