Ulul-albab
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Ulul-albab

Ulul albab community
 
IndeksPortailGalleryPencarianLatest imagesPendaftaranLogin

 

 Urgensitas Ideologi bagi Negara (1)

Go down 
PengirimMessage
Muhammad Al-Fatiih




Jumlah posting : 32
Location : Keputih 3A
Registration date : 03.09.07

Urgensitas Ideologi bagi Negara (1) Empty
PostSubyek: Urgensitas Ideologi bagi Negara (1)   Urgensitas Ideologi bagi Negara (1) Icon_minitimeMon Oct 01, 2007 4:41 pm

Untuk mengkaji urgensitas ideologi bagi sebuah Negara, ada baiknya terlebih dahulu kita mengamati situasi dan kondisi perpolitikan Internasional saat ini. Secara faktual, sesungguhnya Negara-negara yang ada di dunia saat ini berusaha untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Hal ini dapat kita lihat secara gamblang misalnya, pada kasus Nuklir Iran. Dalam kasus ini Amerika Serikat berusaha untuk mempengaruhi (baca: menekan) Iran untuk tidak melanjutkan proyek energi nuklirnya. Untuk tujuan tersebut, AS melakukan berbagai cara misalnya, menghimpun dukungan dari negara-negara lain untuk mendukung AS dalam menekan Iran. Dalam hal ini misalnya adalah adanya dukungan Presiden SBY. Dan hasilnya AS berhasil (meskipun belum sepenuhnya) untuk menekan Iran dengan memberikan sangsi lewat lembaga boneka AS, yakni PBB.

Sikap untuk saling mempengaruhi antar negara seperti saat ini sesungguhnya dapat dikatakan merupakan suatu hal keniscayaan. Sejarah dunia membuktikannya, pada masa era klasik yakni negara Persia dan Romawi serta berdirinya Negara Islam di Madinah yang di rintis oleh Rasulullah saw. juga didapati usaha atau persaingan untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Hasilnya, pertarungan tersebut dimenangkan oleh Negara Islam di Madinah yang notabenenya adalah Negara yang baru berdiri.

Dari dua contoh di atas, dapat dilihat bahwa dalam setiap persaingan antar negara di dunia ini mestilah ada yang menjadi Negara pemenang dan ada Negara pecundang. Darisinilah kemudian muncul pertanyaan, mengapa Negara AS mampu menekan Iran? Mengapa SBY mau mendukung AS? Dan pada contoh yang ke-dua, mengapa Negara (daulah) Islam di Madinah mampu mengalahkan dan menaklukkan Persia dan Romawi? Padahal, Negara rivalnya (Persia dan Romawi) adalah negara yang sedang berkuasa pada saat itu.

Apabila kita mengkajinya secara cermat dan mendalam, di balik kemenangan Negara-negara tersebut sesungguhnya dikarenakan adanya suatu world view atau aqidah (pandangan hidup) yang menjadi landasan gerak baginya. Dimana selanjutnya world view tersebut menjadi ideologi bagi negara tersebut. Untuk itu, tulisan singkat ini hendak membahas tentang peranan penting Ideologi bagi sebuah negara.

Makna Ideologi

Secara umum, ideologi (Arab : mabda`) menurut M.M. Ismail dalam Al Fikru Al Islami, adalah “al fikru al asasi yubna alaihi afkaar”, yakni pemikiran mendasar yang di atasnya dibangun pemikiran-pemikiran lain. Pemikiran mendasar ini disebut juga aqidah, yang merupakan pemikiran menyeluruh tentang manusia, alam semesta, dan kehidupan. Sedang pemikiran-pemikiran cabang yang dibangun atas dasar aqidah tadi, merupakan peraturan hidup manusia (nizham) dalam segala aspeknya : politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, dan sebagainya. Agar aqidah tersebut dapat melahirkan aneka peraturan hidup, ia haruslah bersifat akliah, atau dapat dikaji dan diperoleh berdasarkan suatu proses berpikir, bukan diperoleh melalui jalan taklid tanpa melibatkan proses berpikir. Aqidah yang semacam ini, disebut aqidah akliah, yang darinya dapat dibangun pemikiran cabang tentang kehidupan.

Karena itu, dengan ungkapan yang lebih spesifik, ideologi dapat didefinisikan sebagai “aqidah aqliyah yanbatsiqu ‘anha nizham”, atau aqidah akliyah yang melahirkan nizham (peraturan hidup) bagi manusia. Definisi ideologi ini bersifat umum, dalam arti dapat dipakai dan berlaku untuk ideologi-ideologi dunia seperti Kapitalisme dan Sosialisme. Dan tentu, dapat berlaku juga untuk Islam. Sebab Islam memang mempunyai sebuah aqidah akliyah, yaitu Aqidah Islamiyah, dan mempunyai peraturan hidup (nizham) yang sempurna, yaitu Syariat Islam.

Sebuah ideologi memuat ide (fikrah) dan metode (thariqoh). Fikrah merupakan sekumpulan konsep/pemikiran yang terdiri dari aqidah dan solusi terhadap masalah manusia. Sedang thariqah –yang merupakan metodologi penerapan ideologi secara operasional-praktis— terdiri dari penjelasan cara solusi masalah, cara penyebarluasan ideologi, dan cara pemeliharan aqidah.

Antara Ideologi dan Negara

Sebagaimana yang telah disebutkan pada bagian ke dua (makna Ideologi), bahwa sebuah Ideologi terdiri dari fikrah dan thariqoh. Inilah sesungguhnya letak dari ke-istimewaan dari Ideologi. Sebuah fikrah tanpa adanya metode untuk menjaga, menerapkannya, serta menyebarluaskannya berarti merupakan fikrah yang khayali (“tidak membumi”).

Saat ini, kita mengenal ada tiga Ideologi, yaitu: Ideologi Islam, Kapitalisme, serta Sosialisme. Ketiga Ideologi ini masing-masing memiliki fikrah dan thariqoh tersendiri. Ideologi Kapitalisme misalnya, dalam bidang pemerintahan mereka memiliki sistem demokrasi, dalam perekonomian mereka menggunakan sistem neo-Liberal-Kapitalisme. Untuk menjaga, menerapkan, serta menyebarkan fikrahnya, Ideologi ini juga memiliki metodenya. Misalnya adalah metode dalam menyebarluaskannya kepada Negara lain, Ideologi ini memiliki metode dengan imperialisme (penjajahan). Metode ini bersifat tetap, yang berubah hanyalah cara dan wasilah yang digunakan untuk merealisasikan tujuan tersebut.

Maka dari itu, dapat kita lihat bagaimana Negara AS senantiasa berusaha untuk menyebarkan fikrahnya dengan jalan imperialisme dan menggunakan berbagai cara, misalnya adalah melalui penjajahan ekonomi.

Begitu pula Ideologi Islam, juga memiliki konsep (ide atau fikrah) serta metode untuk menjaga, menerapkan, serta menyebarluaskannya. Metode untuk menyebarluaskannya adalah dengan Dakwah dan Jihad (untuk menghancurkan penghalang fisik dakwah Islam). Maka dari itu, ketika ke-Khilafahan Islam belum runtuh kita dapat menyaksikan bagaimana dakwah dan jihad yang dilakukan terhadap beberapa Negara. Bedanya adalah, apabila Ideologi Kapitalisme disebarkan dengan imperialisme, maka Ideologi Islam adalah dengan dakwah dan jihad (bukan dengan menjajah atau membumi hanguskan Negara yang diserang sebagaimana yang dilakukan oleh AS di Irak dan Afganistan, dengan kata lain Jihad bertujuan menghilangkan penghalang fisik dakwah Islam).

Khatimah

Sebuah negara tanpa memiliki ideologi ibarat seperti seorang musafir yang tidak punya arah tujuan dalam perjalanannya, sehingga selama di dalam perjalanannya seringkali tersesat dan diperdaya oleh orang-orang lain.

Ada satu pertanyaan penting yang harus dijawab setelah kita mengetahui peran penting dari sebuah ideologi bagi sebuah Negara, yaitu: Ideologi apa yang patut digunakan dan diemban oleh sebuah Negara saat ini? Dimana dengan ideologi tersebut Negara tersebut memberikan ketentraman dan kedamaian bagi dunia seisinya. Jawabnya tentunya adalah Ideologi Islam. Mengapa harus Ideologi Islam? Karena Ideologi Islam adalah satu-satunya ideologi yang mampu memberikan kedamaian bagi dunia seisinya sebagaimana yang pernah tercatat dalam sejarah perjalanan dunia. Hal ini diakui oleh semua orang. Selain itu, bagi kaum Muslim merupakan suatu kewajiban untuk menerapkan dan mengembannya.

Bagaimana dengan Ideologi Kapitalisme dan Sosialisme? Ideologi Kapitalisme secara faktual telah membuat kehancuran dan kekacauan di muka bumi saat ini, yang kuat menindas yang lemah, yang miskin semakin terjepit dan sebaliknya yang kaya semakin menguasai segala sarana kehidupan demi meraup keuntungan berlipat ganda.

Ideologi Sosialisme, sejak bubarnya Negara Uni Soviet pada tahun 1990-an, secara praktis tidak ada lagi satu-pun Negara yang mengadopsi ideologi tersebut. Bahkan, ideologi tersebut dihancurkan dan ditinggalkan para pemeluknya sendiri.

Dengan demikian, berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa, apabila sebuah Negara ingin menjadi Negara yang mandiri dan mempunyai kekuatan baik itu dalam hal politik maupun ekonomi haruslah terlebih dahulu memiliki sekaligus mengemban sebuah Ideologi, tanpa Ideologi niscaya sebuah negara hanyalah akan menjadi Negara yang senantiasa menuruti kehendak negara tuan-nya layaknya seperti Negara Indonesia saat ini.

Wallahu’alam bi Ash-Shawab
Kembali Ke Atas Go down
 
Urgensitas Ideologi bagi Negara (1)
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Ulul-albab :: Kategori (Klik Disini) :: Kajian Islam-
Navigasi: