RASULULLAH SAW dan PENGEMIS YAHUDI BUTA
Setiap kali saya baca tarikh ini, hati ini selalu menangis.
Sebuah kisah nyata, bagian dari perjalanan Rasulullah SAW.
Allahumma shalli ‘ala Muhammad, wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
Mungkin teman-teman pernah baca tarikh (sejarah) yang satu ini,
tapi saya berusaha menceritakan kembali. Semoga bermanfaat.
Bismillah.....
Di sudut pasar Madinah Al Munawaroh seorang pengemis yahudi buta hari demi hari, apabila ada orang yang mendekatinya, ia selalu berkata
“Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya akan dipengaruhinya”.
Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata-pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.
Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis yahudi buta itu.
Suatu hari, Abu Bakar ra. berkunjung ke rumah anaknya aisyah ra. Beliau bertanya kepada anaknya,
“Anakku, adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?”
Aisyah ra. menjawab pertanyaan ayahnya,
“Wahai ayah, engkau adalah ahli sunnah. Hampir tidak ada satu sunnah-pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”.
“Apakah itu?” tanya Abu Bakar ra.
“Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawa makanan untuk seorang pengemis yahudi buta yang berada di sana”, kata aisyah ra.
Keesokan harinya, Abu Bakar ra. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar ra. mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar ra. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak,
“Siapa kamu?”
“Aku orang yang biasa”, Abu Bakar ra. menjawab.
“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu.
“Apabila ia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya, setelah itu ia berikan padaku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abu Bakar ra. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,
“aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu, aku adalah salah satu dari sahabatnya , orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW”.
Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar ra. ia-pun menangis dan kemudian berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku setiap pagi, ia begitu mulia....”.
Pengemis yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar ra.
Ikhwah fiLlah, shollu ‘ala nabi.......
Kurang dari saya, lebih dari Allah
BiLlah taufik, hidayah
Abdurrahman bin Auf
Note: Jika menurut anda baik, sebarkanlah. Jika ada yang kurang, kritiklah saya.